Senin, 01 Agustus 2016

30 Detik


Tanpa sepengetahuanku, ia, seseorang yang kutahu telah pergi ke bumi pasundan belakangan ini, muncul di hadapanku. Ketika ia berbalik menoleh padaku dan melemparkan sebuah senyuman, ada sesuatu yang terjadi di dalam hatiku. Hatiku berdegup lebih kencang. Meski hanya 30 detik kami berjumpa, aku tak dapat menghapus senyuman itu dari ingatanku. Entah apakah aku akhirnya betul-betul jatuh cinta padanya? Perasaan itu selalu diiringi dengan bantahan logikaku. Aku hanyalah butiran debu jika dibandingkan dengan dia. Tuhan, pantaskah jika aku memelihara perasaan ini? Seperti itulah pertanyaan yang kuajukan pada sang Ilahi setelah aku berpikir-pikir. Di satu sisi aku tak mau terlalu berharap sesuatu yang tidak mungkin, namun di sisi lain aku merasakan sebuah kebahagiaan akan perasaan ini. Perjumpaan selama 30 detik itu betul-betul ajaib.

Ciputat, 1 Agustus 2016