Rabu, 06 Desember 2017

Di Bawah Pohon Kenangan

Aku masih duduk di sini tiap tanggal 17
Berteman tiga lembar kertas usang berselimut tinta yang kian memudar--barisan puisi yang kau tulis
Menanti satu wajah yang telah lama kurindu
Di bawah pohon kenangan
Hari itu sebuah janji meluncur di antara dua bibirmu
Pada tanggal 17 kau akan kembali di suatu waktu

Dedaunan yang tergantung di atas kepalaku  kian menguning dan terjun bebas bergantian
Memilih menyerah untuk terhempas di atas tanah
Pun dengan tanaman melati yang kau tanam di pekarangan rumahku
Layu, mengering, dan mati
Juga sang waktu yang terus berlari meninggalkan sepi

Rizka Hayatun Nisa
26 Januari 2014